Oct 5, 2004

Satu Babak.

...
Kamu tersenyum. Padaku? Kenapa aku?

"You know what, you've one of the nicest smiles around."
"Me? Hahahaha! C'mon, what are you trying to say?"
"Really, I ... Yeah, I guess that was a lie!"

Maafkan aku tak bisa membalas senyummu.

Seandainya kamu tahu apa yang ada di pikiranku saat ini.
Seandainya kamu tidak beranjak pergi di satu pagi.
Seandainya kamu lebih punya hati.


"If only you don't have to say it ..."
"But I've to! I want to show you ..."
"Like I want to know what you want to show!"
"And keep walking away from reality!"
"Because I'm not looking for reality with you!"
"You worship me ..."
"As how it is in my dream."

Beri aku satu pertanda apakah aku harus tersenyum padamu.
Apakah kamu berharap satu balasan setimpal dari aku?
Ataukah aku harus bersikap mengasihanimu?

Seandainya aku bisa melangkah lebih jauh lagi.
Seandainya aku tidak tersendat dalam alunan nada kenyamanan.
Seandainya aku tidak pernah mengenalmu.


Seandainya aku tidak pernah berdiri disini.
....

(nyontek Yuka-B)

No comments:

My Profile

My photo
Jakarta, Indonesia
A film festival manager. A writer. An avid moviegoer. An editor. An aspiring culinary fan. A man.