Tuhan,
kapan ya gue bisa berterimakasih lagi secara tulus?
Koq tiap kali gue terduduk bersimbah peluh menghadap hadirat-Mu
hanya keluh kesah yang muncul?
Padahal semua datang dari Maha Kuasa-Mu yang gue ngga ngerti dan ga tahu,
dan betapa sangat tahunya diri-Mu akan rasa penasaranku yang menggebu,
sesekali tak terbendung meskipun semua itu bukannya bikin aku jadi terharu,
malahan menjauh!
Tuhan,
mungkin aku yang mengulur waktu supaya selalu ada alasan-alasan semu,
maklum Tuhan, mentalku mental manusia semata yang maen borongan buat semuanya aja
demi alasan efektifitas dan efisiensi yang seringnya malah jadi bumerang!
Tuhan,
padahal yang aku dan umat-Mu ingin sampaikan adalah,
terima kasih.
Dan berat sekali untuk menghaturkan perasaan pengakuan akan kedigdayaan-Mu ini,
ada sekeping ketidakrelaan kalau ego harus tertunduk terdiam terhenyak dan terpasrah.
Tuhan,
Terima kasih untuk hidup.
Matur nuwun sanget.
No comments:
Post a Comment