Cukup jelas,
aku bosan jadi pelacur.
Karena melacur bukan berarti enak-enak makan kue cucur,
yang ada malah lelah letih keringat mengucur.
Capek lho jadi pelacur!
Strike a pose, stand up straight, shake your butt, chin up, all polished from head to toe,
Untuk hal yang orang bilang tabu.
But we do it!
Soalnya kita perlu duit.
And that's the solely reason we can live with.
Ah, melacur ...
Berarti aku harus terus menerus berguling dalam alam kelabu
In a fine line between both extremes
of knowing and not knowing
Apa yang gue lacurin ini.
Melacur, berarti aku harus mencari tahu
Apakah ini yang aku gumuli untuk mencari kesenangan semu
Atau apakah ini yang aku tempuh dalam hidup
Agar nasib bisa diadu
Dan cinta bisa berlabuh
Gila!
Seumur hidup gue bakal jadi pelacur dong!
Mengemis mengais meringis menangis menahan perih
Tapi nyaman juga,
Sampai saat ini aku masih merasa secure jadi pelacur.
"lihat dirimu/semakin jauh mengayuh/lewati segala tujuan hidup yang mungkin kau tempuh"
Like that docu-style of interview in The Motorcycle Diaries that I dismiss, me and Zeff can only say: "I find it disrupting the enjoyment of watching the film, I don't like it, but then, I can't think of any other ways to do it, it's necessary to be there."
1 comment:
bravo..bravo...puisi melacurnya oke
Post a Comment